Apaan tuh XAMPP?
Itu yang pertama kali muncul di benak saya pada waktu saya menerima tugas untuk mengulas beberapa istilah dalam dunia web. Maklum baru pertama kali dengar istilah itu, makanya berasa asing.
Setelah saya baca-baca di beberapa sumber, ternyata XAMPP adalah perangkat lunak yang dikembangkan dari sebuah team proyek yang bernama Apache Friends. XAMPP merupakan kompilasi dari beberapa program yang mendukung banyak sistem operasi.
XAMPP berfungsi sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache HTTP Server, My SQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa permograman PHP dan Perl.
Untuk program Apache, file konfigurasinya di direktori /var/apache/conf (atau PREFIX/conf, tergantung direktori yang diset pada saat mengkonfigurasi Apache ditahap instalasi) atau /var/lib/apache/conf jika diinstall lewat binary Slackware. Salah satu nama filenya adalah httpd.conf, yang merupakan file yang dieksekusi pertama kali saat Apache dijalankan. Di dalamnya berisi konfigurasi secara umum.
MySQL adalah sebuah perangkat lunak/ software Data Base Management System (DBMS) SQL. MySQL tersedia secara gratis di bawah lisensi GNU General Public License, dengan catatan tidak digunakan untuk keperluan komersial. MySQL dapat diakses dari aplikasi-aplikasi komputer yang ditulis dalam banyak bahasa pemrograman seperti misalnya bahasa pemrograman C, C++, C#, Java, PHP, Perl dan Ruby.
Jika XAMPP ini diinstal, maka akan muncul localhost, yaitu sebuah aplikasi yang memberikan fasilitas kepada penggunanya untuk dapat mengakses local hosting. Pusing menerjemahkannya? Haha... Saya juga pusing kalau bahasanya seperti itu. Intinya, fungsi localhost adalah untuk mengantarkan web server pada http server yang terinstall di dalam komputer local. Alamat http:// localhost akan menampilkan website lokal pada komputer yang bersangkutan.
Localhost adalah nama standar yang diberikan untuk alamat loopback network interface. Localhost selalu menerjemahkan loopback IP Address 127.0.0.1 dalam IPv4 atau ::1 dalam IPv6. Dengan menggunakan localhost, kita menjadikan komputer kita sebagai server lokal, lalu menghosting web kita di dalamnya untuk menjadi tempat membangun website sementara. Setelah website jadi, baru dihosting secara online ke internet.
Agar sebuah file dapat diakses lewat website, maka perlu ditaruh di bawah document root, yaitu istilah untuk lokasi path (direktori) di file sistem yang menyimpan root dari sebuah website. Dalam bahasa sehari-hari, document root digunakan untuk menyimpan file web, juga untuk melakukan testing pada web. yang biasanya dilakukan sebelum semua file-file tersebut di upload pada remote server.
XAMPP berfungsi sebagai server yang berdiri sendiri (localhost) yang terdiri atas program Apache HTTP Server, My SQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa permograman PHP dan Perl.
Untuk program Apache, file konfigurasinya di direktori /var/apache/conf (atau PREFIX/conf, tergantung direktori yang diset pada saat mengkonfigurasi Apache ditahap instalasi) atau /var/lib/apache/conf jika diinstall lewat binary Slackware. Salah satu nama filenya adalah httpd.conf, yang merupakan file yang dieksekusi pertama kali saat Apache dijalankan. Di dalamnya berisi konfigurasi secara umum.
MySQL adalah sebuah perangkat lunak/ software Data Base Management System (DBMS) SQL. MySQL tersedia secara gratis di bawah lisensi GNU General Public License, dengan catatan tidak digunakan untuk keperluan komersial. MySQL dapat diakses dari aplikasi-aplikasi komputer yang ditulis dalam banyak bahasa pemrograman seperti misalnya bahasa pemrograman C, C++, C#, Java, PHP, Perl dan Ruby.
Jika XAMPP ini diinstal, maka akan muncul localhost, yaitu sebuah aplikasi yang memberikan fasilitas kepada penggunanya untuk dapat mengakses local hosting. Pusing menerjemahkannya? Haha... Saya juga pusing kalau bahasanya seperti itu. Intinya, fungsi localhost adalah untuk mengantarkan web server pada http server yang terinstall di dalam komputer local. Alamat http:// localhost akan menampilkan website lokal pada komputer yang bersangkutan.
Localhost adalah nama standar yang diberikan untuk alamat loopback network interface. Localhost selalu menerjemahkan loopback IP Address 127.0.0.1 dalam IPv4 atau ::1 dalam IPv6. Dengan menggunakan localhost, kita menjadikan komputer kita sebagai server lokal, lalu menghosting web kita di dalamnya untuk menjadi tempat membangun website sementara. Setelah website jadi, baru dihosting secara online ke internet.
Agar sebuah file dapat diakses lewat website, maka perlu ditaruh di bawah document root, yaitu istilah untuk lokasi path (direktori) di file sistem yang menyimpan root dari sebuah website. Dalam bahasa sehari-hari, document root digunakan untuk menyimpan file web, juga untuk melakukan testing pada web. yang biasanya dilakukan sebelum semua file-file tersebut di upload pada remote server.
No comments:
Post a Comment